chipung

“buuuuuu, sarapanku manaaaa????”

“iya, ini sayang nasi gorengnya sudah matang, bentar ya,”

Pagi yang cerah, membuat Adi bersemangat untuk sarapan, anak kecil berumur  10 tahun ini sangat suka melihat awan biru cerah.  Ketika Adi duduk di taman kanak-kanak, dia selalu menggambar awan, Ibu Gurunya bertanya, “Adi menggambar apa?”, Adi menjawab dengan semangat, “AWAN BU GURUUUUU !!!” kemudian tersenyum lebar, membuat lesung pipinya semakin terlihat, kemudian Ibu gurunya bertanya lagi,”Kenapa Adi suka menggambar awan??” , Adi sibuk mewarnai awannya dengan warna biru muda dengan crayon lalu mendongak ke arah ibu gurunya,”karena awan selalu menghibur adi ketika adi bersedih bu guruuu,,”jawabnya. Ibu gurunya kemudian tersenyum dan membelai rambut Adi dengan lembut.

“Yak, ini dia nasi goreng special buat Adiiiiiii,”

“Heemmm,, sedaaaaaappppp”, Adi memejamkan mata sambil menggenggam sendok siap untuk menyantap nasi goreng buatan Ibunya.

“Ayo, dimakan sampai habis ya Adi, biar nyanyinya semangat,”ujar Ibunya sambil mengelus rambut Adi.

“Iya Ibuuuu,” senyum Adi lebar, kemudian menyantap habis nasi gorengnya.

Setelah selesai makan, Adi memakai sepatunya, kemudian mencium tangan ibunya,

“Ibu, Adi berangkat, doakan semoga Ayah nanti datang ya,”

“Iya, hati-hati ya sayang,”

“oke, Assalamu’alaikum,“ jawab Adi seraya mengambil sepedanya,

“Wa’alaikumsalam,”

Kemudian terdengar suara jeritan, “aaaaaaaa, aku telaaattttttttttt,”

Ibunya hanya tersenyum ketika mendengar jeritan anak perempuannya, sudah terbiasa dengan kelakuan anaknya.

###

“Ayo, anak-anak semuanya kumpul,”Ujar Ibu Guru,

Adi kemudian mengintip, melihat apakah Ayahnya menepati janjinya. Tapi dia tidak melihat Ayahnya di bangku para wali murid.

“Adi, ayo sini baris dulu,” Ibu Guru memanggil Adi, kemudian Adi berbaris dan menunduk. Ketika Ibu guru memberikan arahan, Adi hanya melihat sepatunya, dia sibuk memikirkan ayahnya yang tidak kunjung datang.

“Siap-siap ya semuanya, ayo habis ini giliran kalian menyanyi,” Ibu guru memberikan arahan.

“Baik, sekarang kami persembahkan Lagu Que Sera-sera dari anak-anak kelas 4, “

“Ayo, anak-anak mulai naik ke panggung, semangat ya,” ujar Ibu Guru menyemangati.

Adi menyiapkan diri, kemudian menyemangati diri sendiri, Ayah pasti datang, lalu tersenyum.

Musik mengalun, anak-anak kelas 4 tersenyum, dan mulai menyanyi dengan ceria.

“When i was  just a little girl
I asked my mother, ‘What will I be?
‘Will I be pretty?
‘Will I be rich?’
Here’s what she said to me:

‘Que sera, sera,
‘Whatever will be, will be
‘The future’s not ours to see.
‘Que sera, sera,
‘What will be, will be.’

Para wali murid terhanyut dengan nyanyian anak kelas 4, bahkan ada Ibu-ibu yang menangis, terharu melihat anaknya menyanyi.
When I was just a little boy,
I asked my mother, ‘What will I be?
‘Will I be handsome?
‘Will I be rich?’
Here’s what she said to me:

‘Que sera, sera,
‘Whatever will be, will be
‘The future’s not ours to see.
‘Que sera, sera,
‘What will be, will be.

Semua para wali murid berdiri, gemuruh suara tepuk tangan menyambut selesainya lagu Que Sera-sera. Anak-anak kelas 4 tersenyum, akhirnya mereka berhasil menyanyikan dengan baik. Adi melihat ke arah penonton, matanya mencari-cari sesosok Ayah, tapi tidak ada, lalu dia melihat seorang Ibu yang berkerudung warna pink bertepuk tangan melihatnya dengan tersenyum lembut, kemudian Adi tersenyum membalas senyum Ibunya. Adi lega ada ibunya di barisan penonton, walaupun Ayahnya tidak jadi datang.

Acara selesai, Adi menghampiri ibunya, “Ibu, Ayah kenapa tidak datang?” Tanya Adi dengan cemberut.

“Ayah tadi telepon, ada rapat mendadak, jadi ayah tidak bisa melihat Adi menyanyi, tapi Ayah nanti mengajak Adi untuk pergi beli mainan yang Adi minta, “ujar Ibunya.

Adi menunduk, Ibunya langsung memeluk Adi dan berkata, “Adi tadi nyanyinya keren loh, tadi Ibu Sugeng bilang ke ibu gini, ‘eh itu Adi nyanyinya semangat banget ya bu, ganteng pula seperti ayahnya ,’,, gitu katanya, “

Adi tetap cemberut,

“Sudah, jangan cemberut, gantengnya ntar hilang loh,” ujar Ibunya menghibur Adi. Pelukan ibunya terasa hangat, membuat hati Adi nyaman, kecewanya sedikit terobati, perlahan, kemudian Adi tersenyum, lesung pipitnya menyembul.

##

Adi berjalan gontai ke arah parkiran sepeda. Kemudian pundaknya ditepuk.

“hey Kun, kok lemes kamu?” tanya temannya yang bertubuh besar bernama Agung, memilki jambul seperti ayam jago, hampir menyamai jambulnya syahromli penyanyi masa kini. Agung suka memanggil Adi dengan nama Kun, karena nama Adi adalah Adi Kuncoro, tapi Agung lebih suka memanggil Kun, lebih enak katanya.

“ga papa gung,” jawab Adi pendek mengambil sepedanya.

“oke, yok buruan pulang, laper nih “ tanya Agung, Kemudian mereka pulang bersama.

Ketika mereka bersepeda beriringan, cuaca berubah mendung. Sepertinya cuaca hari ini mewakili hati Adi. Adi hanya ingin Ayahnya datang, melihatnya bernyanyi, itu saja. Beberapa minggu ini Ayahnya disibukkan oleh pekerjaannya. Biasanya hari minggu adalah hari yang sangat Adi tunggu, karena bisa bermain dengan Ayahnya, entah itu main bulu tangkis, lari pagi, dan bersepeda. Tapi sekarang tidak ada waktu untuk Adi.

“eh Kun, buruan yok kita ngebut, mendung nih,” teriak Agung kemudian mengebut.

Adi yang dari tadi terlihat melamun kemudian tersadar dengan teriakan Agung yang sudah mengebut.

“Aguuunggggg, tungguin doongggg” panggil Adi kemudian mulai mengebut menyusul Agung.

“Hahahahaha,,”Agung tertawa.

##

“Assalamu’alaikum,”

“wa’alaikumsalam,, Adi ayo makan dulu, ini ada semur daging kesukaan Adi,”

“Nanti aja bu, “ Adi langsung masuk ke kamarnya.

Adi berganti baju, kemudian tiduran di kasurnya, melihat ke arah jendela. Mulai bergumam dalam hati, hai awan, kali ini kamu tidak menghiburku, kamu pasti tahu perasaanku sekarang, kamu jadi ikutan sedih, ya awan, aku sangat kecewa hari ini,,

Awan mendung menyelimuti Adi hari ini, seakan tahu keadaan Adi yang kecewa Ayahnya tidak datang melihat Adi bernyanyi, Adi mati-matian menghapal lagu Que Sera-sera, padahal Adi sangat tidak suka menyanyi, tapi ketika Ayahnya menyemangati dan berjanji datang, Adi langsung semangat menghapal lirik lagu Que sera-sera.

Awan mendung, kemudian turunlah hujan, Adi menangis,,

##

Tok tok tok….

“adekkk sayaaanggggg, yukkk makan, bareng sama kakak,”

Tidak ada jawaban.

“adekku yang guanteeeenggggg mirip Jet Liiiiiiiii, makaaannn yuuukkk, ada semur dagiiinggg loohhh,,,”

Tetap tidak ada jawaban.

“ya udah deh, ga mirip Jet Liiiii, mirip Jackie Chaannnn,, yuukk makaannnnn,,kamu belum makan siang loohhhh,,,”

Tetap tidak ada jawaban.

“oke,oke ga mirip Jackie Chan, mirip ma ojan dehhhh,,, ayokkk,,, maaakkaannn, ntar kamu sakit maag lohhhh,,,”

Kemudian pintu terbuka. Dan….

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkk”

bersambung…